Sabtu, 20 Juni 2015

Selenade (2)

Jangan menyuruhku berhenti;
Mengingat sendisendi tubuhmu yang kaku
Atau sekadar berlelucon tentang kuku di jari kakimu yang bau

Kau selalu berkata,
sulit menemukan tempat untuk mengadu

Lantas aku menjelma rinai gigil yang ngilu
Kerna seseorang merampas malam dariku.
Atau hujan,
Barangkali gerimis yang tetap membasahkan
Seperti mengulang kesaksian mata dan kaki
Sorot dan langkah menuju tubuhmu yang lepas dari genggaman.

Kembali,
Atau zaman lebih dulu mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar