Minggu, 21 Juni 2015

Pilihan

Lelaki itu.
Ia orang pertama yang nyaris membuatku susah tidur, menangisi segala sesuatu yang sebabnya tak pernah kutahu. Ia gemar bernyanyi, bermain alat musik dan segala tetekbengek yang berkaitan dengan dunia seni. Barangkali cinta; mata yang terpejam dan tak melihat apa-apa selain tubuh dan wajahnya.

Mengakhiri penantian yang sia-sia. Aku berani mengambil langkah untuk menyudahi harapan itu. Kami menjalin hati, tapi selalu gagal mengikat nurani. Kami saling mencinta, tapi terbentur oleh raga yang tak bisa berkata-kata.

"Kenangan; ibarat novel terfavorit. Meski sudah tahu endingnya seperti apa, tapi aku selalu ingin membuka dan membacanya lagi."

Tapi rasa mempunyai masa kadaluarsa!

..hingga pada kehidupan berikutnya, aku menemukan ia dalam tubuh yang berbeda..

Ia lebih mudah bergaul dan senang melontarkan lelucon vulgar dalam imajinasinya. Ia lebih mudah berkatakata dan terlihat lebih dewasa. Tubuhnya lebih tinggi dengan lesung pipit di sebelah kiri. Rambutnya, perpaduan bentuk ikal dan kribo -mirip sepertimu. Suaranya agak berat dan terdengar renyah, nyanyiannya merdu -sama sepertimu.

Bukankah tak baik menyamakan jiwaragamu dalam tubuh orang lain?

Tapi aku benarbenar menemukan sebagian dirimu dalam dirinya. Aku menemukan katakata yang hilang dari mulutmu. Aku menemukan perasaan yang sama seperti kepadamu. Di dirinya, kesetiaan adalah hal yang utama -yang tak pernah kadaluarsa.

Aku melihat masadepan bergemilang indah bersamanya.

Namun tak ada engkau di sana!
Entah ke mana perginya.. Semakin hari, aku melihatnya sebagai sosok yang berbeda dan tak mirip siapa-siapa.

Mungkin cinta;
keberhasilanku memangkas habis masalalu -termasuk dirimu.

Pelaminan, 13-14-15 []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar