Sabtu, 08 September 2012

isn't important, Guys

02.30 
layar di depan penglihatanku tak segera enyah dari pandangan. kami bertatap empatmata dari pukul dua puluh satu nol nol, dan kini masih bertatapan hingga mengecup degup jam yang mulai menyarak mimpi. 

"sudah pagi ternyata"
(alarm handphone yang lupa aku ubah sebagai pembangun waktu sahur ketika bulan ramadhan sebulan lalu ternyata berbunyi - membuyarkan imajinasi)

02.55
aku menulis ocehan ini. entah sebagai curhatan semata atau apapun itu.
tapi aku menulisnya karena.. 

-rasa gelisah-.

pukul dua empat puluh tadi aku membuka sebuah situs yang menayangkan cerita atau pengalaman hidup banyak orang. dan tenyata aku menemukan cerita hidup-mu. 
terlepas dari kau adalah seorang penulis amatir ataupun tidak, tapi yang pasti saat ini hubungan kita sedang tak baik. tapi maaf jika aku meneruskan membaca seputar pengalaman yang kau tuliskan di situs tersebut. 

kini aku semakin mengerti tentang orang-orang yang menjadi teman dekatmu itu - (teman seseorang yang spesial dalam hidupku pula). aku mengerti tentang muasal kau bertemu dengannya, dia, dia, dan juga dia. banyak, tapi tak ingin kusebutkan secara terang-terangan seperti yang selalu kau verbalkan dalam situsmu.

cinta, 
datang dari arah manapun, begitu juga dengan kisahmu dan kisahnya.
aku selalu iri denganmu yang memiliki kelebihan dalam hal menulis atau mungkin bacaanmu yang sudah jauh di atasku. 
sementara aku?
aku- seberkas kertas usang yang menanti keajaiban untuk dikecup oleh tinta warna warni dan menjadikannya hiasan termahal dalam sebuah gallery.
tapi tidak- aku tak sepertimu yang dengan mudah bisa mendapatkannya karena kemahiranmu meramu kata pada lembaranmu.
aku masih seorang pemula yang tersiksa, dan belum mampu menyuguhkan buah karya pada orang yang kucinta.

kembali ke pembicaraan awal, bahwa aku menemukan tulisan seputar pengalaman hidupmu.
ya, aku menemukannya. dan di sana tidak ada sama sekali nama orang yang ingin aku 'iyakan'.
yang ada hanya nama beberapa orang yang kurasa tak penting dalam hidupku.
tapi aku sangat menanti tulisan itu.
tulsan yang berisi seputar pengalaman kau dan Dia-orang yang kumaksud.

- ternyata aku tak menemukannya, dan kau sengaja tak menulisnya di sana- entah karena kebencian yang menjadikannya tak penting lagi di pikiranmu, atau karena kau sudah memiliki situs baru untuk menampung tulisanmu tentangnya.-

aku tak tahu bagaimana muasal kau bertemu dengan Dia, padahal di cerita yang kau tulis itu berlatar erat dengan kehidupannya. ya, pengalaman hidup yang sama dan di tempat yang hampir serupa. tapi tak kujumpai sosoknya dalam tulisanmu.

ke mana Dia saat itu?

lantas, bagaimana kalian bertemu dan menjalin hati? padahal tak kutemukan persuaan itu dalam tulisanmu.

tapi mungkin..
hanya kau,
Dia- (orang yang kumaksud),
dan 
DIA-(Tuhan)
yang tahu tentang semua itu.

selamanya ini hanya akan menjadi rahasia kalian,dan aku takkan mendapatkan ruang untuk mengetahuinya.

Impossible.. Yes, I know.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar