Puisi Usang (1)
Lagi-lagi aku mulai berlagak
bodoh.
Ada yang kembali hadir dan membawaku pulang ke tempat ini.
Tempat yang
tak luas dan penat oleh katakata.
Lagi-lagi aku memutuskan untuk kembali ke
meja kerjaku ini.
Mengukir jejak-jejak yang kulewati seorang diri. Aku haus
katakata,
ketika mendapati sebongkah bara yang kusulut sendiri dalam hati.
Aku
rindu pada mesin tik yang usang.
Pada segelimet kegelisahan yang biasa kutuang dalam
seberkas tulisan.
Setelah ini, aku ingin tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar