teruntuk suamiku  
-
lelakiku : Wishu Muhamad
Tuan,
katakata bukanlah senjata yang digunakan oleh
kesatria
melainkan
olehmu ; peramu semiotika.
karena
itulah aku masih rela memunguti senyum yang meluber di pipimu
meletakannya
 ke dalam tenunan selendangku
lalu
menerbangkannya bersama kembangkembang yang mengitari gesturmu.
Tapi
Tuan,
ada yang
harus kau ingat.
aku tak
ingin seperti Drupadi yang mendapatkan berkah dari Siwa untuk mempunyai lima
orang suami : Pandawa.
Aku hanya
ingin berkah dari pilihan itu kelima-limanya kutujukan untukmu seorang
hanya
kepadamu.
aku
mencintaimu dalam ramuan katakata
yang tak
pernah bosan kau goreskan di bibirku.
aku mencintaimu
lebih dalam dan lebih luas dari sungai gangga yang diselusuri oleh para pandawa menuju tempat pengamanan.
aku
mencintaimu dalam wujud seorang Brahmin yang berasal dari kasta rendah,
kadang
dalam bising panah yang selalu disombongkan Arjuna. 
Ya,
aku
mencintaimu
seperti
Drupadi yang setia menunggu Arjuna datang dari pengasingannya selama dua belas
tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar