Sedari dulu sudah menggemari musik-musik instrumen film Full House.
Beberapa di antaranya :
Paradiso
시 (Instrumental)
Too Late
Amazing Love
Beberapa di antaranya :
Paradiso
시 (Instrumental)
Too Late
Amazing Love
Selain itu, musik-musik di bawah ini juga berpengaruh loh (bagi saya). Terutama tulisan yang isinya seputar kenangan, kesedihan, masa silam, dan atau sejenisnya. Semacam metode sugesti-imajinasi jika dikaitkan dengan penelitian atau pembelajaran, sih. Ini hanya beberapa dari koleksi musik yang saya sukai. Sebetulnya masih banyak lagi musik-musik favorit untuk menulis. Sekadar berbagi, ya.. hanya beberapalah. Check it!
Stuff We Did
Historia De Un Amor
Kojo no tsuki
And then, masih banyak lagi.
Musikalisasi puisi misalnya? santapan wajib dong!
Karya-karya (puisi) eyang Sapardi Djoko Damono yang sudah banyak dimusikalisasi oleh para apresiator di dunia ini. Di antaranya:
Hatiku Selembar Daun - SDD
Hujan Bulan Juni
Aku Ingin atau Aku Ingin (versi rekaman)
dan satu lagi yang terfavorit, tapi belum nemu di youtube. Judulnya "Di Restoran".
Kapan-kapan saya unggah ke soundcloud deh.
Setelahnya, saya akan gelisah karena suatu hal yang entah apa. Duet antara pikiran dan hati yang saling meronta, meminta untuk segera diluapkan. What it is? entahlah. Sesuatu yang mengganjal ~ sebuah kegelisahan pada akhirnya muncul tiba-tiba. Maka, “menulislah!”
Setiap orang memiliki perbedaan dalam menyulut ketertarikan serta kemampuannya terhadap menulis. Saya? gelisah dulu, baru menulis. Kegelisahan tidak hanya ditunggu kehadirannya. Kita juga bisa menciptakan kegelisahan itu sendiri. Caranya? cuma masing-masing dari kita yang tahu. Misal membaca, membuka-buka file lama (masa lalu), mendengarkan musik-musik mellow, nonton film drama-romantik, dan lain sebagainya. Ini hanya sebagian dari cara untuk mencipta kegelisahan. Pada akhirnya kitalah yang menjemputnya sendiri, berangkat dengan kendaraan apapun itu.
So… kapanpun kita bisa menulis dong meskipun tidak sedang gelisah?
Memang benar! Menulis itu gampang dan bisa dilakukan kapan saja.
Tapi... tulisan yang seperti apa dulu hasilnya?
Berkualitaskah? Nah! :)
*renungkan! ^_^
Stuff We Did
Historia De Un Amor
Kojo no tsuki
And then, masih banyak lagi.
Musikalisasi puisi misalnya? santapan wajib dong!
Karya-karya (puisi) eyang Sapardi Djoko Damono yang sudah banyak dimusikalisasi oleh para apresiator di dunia ini. Di antaranya:
Hatiku Selembar Daun - SDD
Hujan Bulan Juni
Aku Ingin atau Aku Ingin (versi rekaman)
dan satu lagi yang terfavorit, tapi belum nemu di youtube. Judulnya "Di Restoran".
Kapan-kapan saya unggah ke soundcloud deh.
Setelahnya, saya akan gelisah karena suatu hal yang entah apa. Duet antara pikiran dan hati yang saling meronta, meminta untuk segera diluapkan. What it is? entahlah. Sesuatu yang mengganjal ~ sebuah kegelisahan pada akhirnya muncul tiba-tiba. Maka, “menulislah!”
Setiap orang memiliki perbedaan dalam menyulut ketertarikan serta kemampuannya terhadap menulis. Saya? gelisah dulu, baru menulis. Kegelisahan tidak hanya ditunggu kehadirannya. Kita juga bisa menciptakan kegelisahan itu sendiri. Caranya? cuma masing-masing dari kita yang tahu. Misal membaca, membuka-buka file lama (masa lalu), mendengarkan musik-musik mellow, nonton film drama-romantik, dan lain sebagainya. Ini hanya sebagian dari cara untuk mencipta kegelisahan. Pada akhirnya kitalah yang menjemputnya sendiri, berangkat dengan kendaraan apapun itu.
So… kapanpun kita bisa menulis dong meskipun tidak sedang gelisah?
Memang benar! Menulis itu gampang dan bisa dilakukan kapan saja.
Tapi... tulisan yang seperti apa dulu hasilnya?
Berkualitaskah? Nah! :)
*renungkan! ^_^
