Jumat, 17 Januari 2014

ANALISIS BUKU BESTSELLER DAN RANCANGAN BUKU BESTSELLER

LAPORAN

diajukan sebagai salah salah satu tugas ujian akhir semester
matakuliah Manajemen Penerbitan

oleh
Intan Pertiwi
NIM. 1000958
Dik.7B Jurnalistik

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
===============================================

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER 7
MATAKULIAH MANAJEMEN PENERBITAN

  1. Bacalah sebuah buku bestseller, apapun judul dan bidangnya. Analisislah penyebab bestseller, terutama berdasarkan aspek isi dan pangsa pasarnya. Sebelumnya, jelaskanlah identitas dan resumenya. Lampirkan pula fotokopi dari jilid buku tersebut.
Jawab :

  1. Identitas Buku
Judul Buku                  : Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali
Jenis Novel                  : Novel
Penulis                         : Helvy Tiana Rosa
Penerbit                       : AsmaNadia Publishing House
Tahun Terbit                : September 2011 (Cetakan Kedua)
Jumlah Halaman          : 245 Halaman


  1. Resume Buku
Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali merupakan lanjutan dari cerpen legendaris yang dimuat di Majalah Annida pada tahun 1993. awalnya berjudul Ketika Mas Gagah Pergi. KMGP –singkatan cerpen ini- dianggap sebagai pelopor kebangkitan Sastra Islam Kontemporer di Indonesia kala itu yang kemudian diterbitkan dalam bentuk novel pada tahun 1997 dan sampai sekarang tercatat sudah lebih dari 15 kali penerbitan ulangnya. Di dalam novel Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali terdapat 15 cerpen pembangun jiwa, dan kisah tentang Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali berjumlah 64 halaman.
Novel ini menceritakan tentang seorang gadis belia, Gita Ayu Pratiwi yang sangat dekat dengan saudara kandung satu-satunya, Gagah Perwira Pratama, biasa dipanggil Mas Gagah adalah mahasiswa Teknik Sipil Universitas Indonesia semester tujuh. Gita sangat bangga dan menyukai Kakaknyatersebut karena sosoknya yang sangat baik, cerdas, tidak pernah meninggalkan shalat, periang dan tentu saja ganteng. Menurutnya, tidak ada yang tidak menyukai Mas Gagah, dari keluarga atau tetangga, nenek atau kakek, orang tua dan adik kakak teman-temannya menyukai sosok “Gagah” tersebut.
Kedekatan Gita dan Mas Gagah berubah ketika Masnya pulang dari Madura, Mas Gagah bertemu dengan seorang Kiai yang membawanya menjemput hidayah Allah. Gagah yang dulu suka jalan-jalan, nonton konser music, selalu bernampilan ala coverboy, humoris dan pencinta music rockbenar-benar berubah. Bahkan Gita yang merupakan cewek tomboy yang sangat cuek penampilannya mulai merasa gawat ketika Masnya sudah tidak mau bersalaman dengan perempuan. Inilah Gita, salah satu dari banyaknya remaja gadis yang dalam masa pencarian jati diri. Ia menganggap apa yang Masnya lakukan adalah suatu hal yang aneh. Ia merasa kehilangan sosok Mas Gagah yang selalu ia banggakan. Sampai pada saat ia mulai belajar memahami tentang kebiasaan baru Masnya dengan membaca buku dan berdiskusi. Perlahan ia merasa hidayah mulai menghampirinya, dan Mas Gagah yang sempat hilang ia rasakan telah kembali. Kehendak Allah berbicara lain. Mas Gagah yang sedang pergi mengemban tugas dakwah meninggal dunia dikarenakan bentrok massa. Ia benar-benar kehilangan sosok Mas kebanggannya.
Satu tahun kemudian Gita mulai bisa mengikhlaskan kepergian sosok Mas Gagah. Namun, ketika ia mulai mengikhlaskan, ia bertemu dengan sosok Lelaki yang selalu menggunakan kemeja kotak-kotak. Hampir disetiap kesempatan ia selalu bertemu dengan sosok tersebut, di bus, gerbong kereta api, restoran, Universitas Indonesia sampai panti-panti. Lelaki berkemeja kotak-kotak tersebut selalu berdiri di tengah kerumunan orang banyak menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Sampai pada akhirnya Gita ingin mencari tahu tentang lelaki itu.
Lama setelah kejadian tersebut, Gita sudah tidak pernah bertemu dengan sosok berkemeja kotak-kotak, sosok yang punya andil dalam keislamanan Gita. Gita telah menjadi muslimah sejati dan ia berniat ingin mencari pekerjaan setelah lulus kuliah. Gita mulai mencari pekerjaan walauayahnya mempunyai perusahaan sendiri. Ketika ia menemukan pekerjaan dan mulai melakukan wawancara, ia bertemu dengan sosok yang tidak pernah ia sangka sebelumnya, Si Kemeja Kotak-Kotak, yang merupakan Direktur perusahaan tempat Gita melamar pekerjaan.
Ketika selesai melakukan wawancara dan hendak pulang, Gita melihat sosok Yudhistira naik ke dalam bus. Sosok itu kembali menyebarkan kebaikan, walaupun sosok tersebut merupakan seorang Direktur. Dalam senja yang temaram, Gita kembali melihat sosok Mas Gagah yang menunggu bus. Wajah Mas Gagah yang cerah.

  1. Analisis Buku
1)      Berdasarkan Isi
Buku tersebut bestseller karena isinya secara tak lansung menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi di Negara kita. Akhir-akhir ini kita sering mendengar adanya paham dan komunitas islam baru yang berdiri atas nama pribadi, kemudian suatu ketika terdengar isu-isu penyimpangan dari aliran tersebut sehingga dianggap musyrik terhadap Allah. Kita juga sering mendengar fenomena maraknya teroris di Indonesia yang menggemborkan jihad tapi malah merugikan orang lain. Hal tersebutlah yang penulis, bunda Helvy usung dalam ceritanya ini. Seperti yang kita tahu, larisnya sebuah buku umumnya terjadi karena fenomena yng sedang mencuat di tahun tersebut. Sehingga sebuah buku bisa terjual habis di pasaran karena isinya sangat syarat manfaat sebagai wawasan untuk menjalani kehidupan di masa itu.
Buku tersebut juga mengajarkan beberapa aturan dalam islam, ketika seorang perempuan terlahir dengan latar belakang agama yang tidak kuat, maka buku tersebut mengajarkan kita untuk lebih berubah menaati aturan Tuhan. Buku tersebut memotivasi kita untuk lebih taat dan berteguh pendirian dalam ajaran agama yang dibawa oleh nabi-nabi kita sebelumnya.
2)      Berdasarkan Pangsa Pasar
Bunda Helvy adalah seorang dosen Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Bahasa dan Seni UNJ. Sehingga secara kasat mata kita sudah paham bagaimana bukunya bisa laris karena tujuan dan sasaran pembacanya yang sudah jelas merujuk pada mahasiswanya yang bergelut di dunia sastra atau literasi. Selain di UNJ, beliau juga merupakan Anggota Ahli Majelis Sastra Tenggara dan Ketu Majelis Penulis Forum Lingkar Pena, tercatat beliau bisa meraih pangsa pasar dari komunitas-komunitasnya itu. Pada akhirnya sebuah buku akan laris di pecinta bidangnya. Sama seperti buku ini. Ada beberapa sasaran yang mungkin sangat tertarik dengan kemunculan buku ini seperti akademisi di bidang literasi, akademisi yang gemar membaca fiksi, akademisi yang berlatar religius dan membutuhkan referensi bacaan fiksi islami. Selain itu, jika dilihat dari kalangan luar akademisi, banyak juga yang membeli buku ini barangkali karena jaringan Bunda Helvy yang luas dalam acara-acara islami, sehingga memungkinkan mereka untuk tertarik pada bunda Helvy dan ingin membeli karyanya.



  1. Rancanglah sebuah buku yang anda anggap bisa bestseller seperti buku yang telah anda analisis di atas. Tentukanlah isi buku secara garis besar dan pangsa pasarnya. Jelaskanlah alasan-alasan optimisme anda terhadap laris manisnya penjualan buku tersebut.
Jawab :

  1. Rancangan Buku
Buku yang akan saya rancang adalah satu paket berjudul “Kuliah Kerja Nyata” berisi dua buah buku berjudul :
KKN, I’m ready!” dan “KKN, I’m in love.”
Buku pertama berjudul “KKN, I’m ready!” berisi tips-tips saat melakukan kegiatan KKN karena pada saat KKN banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan direncanakan meliputi :
1)      Pra KKN
-          penentuan tempat KKN.
-          kontak seluruh anggota satu kelompok.
-          kumpul kelompok KKN.
-          penentuan ketua kelompok KKN.
-          pembagian tugas (jobdesk).
-          pembagian pengadaan logistik.
-          iuran pembekalan selama KKN.
-          merencanakan kostum saat KKN (bisa membuat dresskode/baju KKN).
2)      KKN
-          mempersiapkan diri mengikuti pembukaan dan sambutan dari warga setempat.
-          pembacaan situasi dan kondisi tempat KKN.
-          pembacaan sikap, kebiasaan dan adat istiadat warga setempat.
-          penentuan program kerja dan penanggung jawab kegiatannya selama KKN.
-          penentuan jadwal piket harian.
-          penentuan agenda refreshing mingguan sebagai ajang liburan.
-          penentuan agenda sayonara atau perpisahan yan berkesan.
-          foto bersama sebagai agenda dokumentasi di tempat.
3)      PASCA KKN
-          penyusunan laporan akhir KKN sebagai tugas dari kampus (baiknya dilaksanakan selama KKN berlangsung, sehingga di akhir KKN, hanya tinggal merevisi dan menambahkn dokumentasi-dokumentasi kegiatan).
-          perpisahan dengan anggota kelompok (kumpul anggota).
-          menghitung dan mempublikasi sisa uang kas (jika masih ada).
-          merencanakan tempat bepergian sebagai agenda perpisahan.
-          melakukan foto studio bersama.
Sedangkan buku kedua berjudul “KKN, I’m in love” adalah sebuah kisah yang diangkat dari “true story” pengalaman mahasiswa yang melaksanakan kegiatan KKN, di dalamnya meliputi kisah-kasih asmara mereka, persahabatan, sampai pada pertengkaran sengit selama KKN. Buku ini lebih bersifat naratif karena dirancang seperti novel.

  1. Pangsa Pasar & Optimisme Bestseller
Melihat perkembangan program kegiatan di hampir seluruh kampus Indonesia, KKN adalah salah satu kegiatan yang cukup ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Kegiatan ini umumnya berkisar selama satu bulan. Di sinilah kita diuji bagaimana cara berinteraksi, menghargai pendapat orang lain, tinggal seatap dengan orang-orang baru, dan mempelajari budaya tiap daerah. Kita juga akan melatih banyak keahlian seperti mengajar, melatih berkreasi untuk wirausaha, seminar, workshop, bahkan mengikuti kegiatan dari budaya setempat yang barangkali bisa memberikan banyak pelajaran bagi kita.
Melihat betapa pentingnya KKN dan pengalaman yang mendasar bagi mereka yang akan melaksanakan kegiatan tersebut, maka saya memberanikan diri merancang dua buah buku ini yang dikemas dalam sebuah paket buku berjudul “Kuliah Kerja Nyata” tak lain tak bukan pangsa pasar saya adalah mahasiswa. Ya, setiap tahunnya pasti ada mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan KKN, maka saya tak perlu khawatir jika ketinggalan pangsa pasar, karena buku ini cukup diminati dari kedua judulnya, buku ini memberikan pengalaman lebih yang sangat dibutuhkan mahasiswa awam yang akan melaksanakan kegiatan KKN.
Akhirnya dengan segala kepercayaan diri, buku ini pasti akan menjadi bestseller karena pangsanya terjamin setiap tahun selama program dan matakuliah KKN tidak dihapuskan dari daftar matakuliah di kampus-kampus Indonesia.
Selamat menikmati bacaan yang ringan dan memiliki segudang manfaat ini. Doakan agar buku ini segera terbit dan menjadi bestseller. Semoga terlaksana dengan baik, dan selamat KKN bagi Anda yang akan melaksanakannya! Salam hangat. Intan Pertiwi. J